TIPS MENCEGAH SKOLIOSIS

Skoliosis adalah kelainan postur tulang belakang yang ditandai dengan bentuk tulang punggung melengkung ke samping, seperti huruf C atau S. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita. Diperkirakan, skoliosis terjadi pada 2–4% orang di seluruh dunia. Kelainan pada postur tulang belakang, yang merupakan struktur penyangga utama tubuh, menyebabkan tubuh menjadi tidak seimbang. Pada akhirnya, skoliosis dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti bahu miring, nyeri punggung, gangguan pernapasan, dan kesulitan melakukan aktivitas fisik. Skoliosis masih menjadi teka-teki bagi para dokter dan ilmuwan karena kondisi ini sering terjadi tanpa penyebab yang jelas (idiopatik). Hingga saat ini pun tidak ada cara mencegah skoliosis yang dapat dikatakan efektif. Meski begitu, para ahli tetap menyarankan untuk menjaga kesehatan tulang secara umum guna mempertahankan postur tubuh yang baik dan mengurangi risiko terjadinya masalah tulang belakang lain. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan tulang: 1. Mengonsumsi makanan bergizi Pola makan yang kaya kalsium dan vitamin D sangat bermanfaat bagi kesehatan tulang secara umum. Hal ini juga dapat mencegah terjadinya osteoporosis, yang merupakan salah satu kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko terjadinya skoliosis. 2. Berolahraga secara rutin Berolahraga secara rutin memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, termasuk kesehatan tulang. Beberapa jenis olahraga, seperti angkat beban, hiking, jogging, jalan kaki, dan tenis, dapat membantu menguatkan tulang sehingga postur tubuh tetap terjaga dan risiko terjadinya masalah tulang belakang dapat dikurangi. 3. Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin Pemeriksaan kesehatan rutin merupakan hal penting untuk memastikan kesehatan secara menyeluruh. Hal ini dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini, sehingga bisa ditangani lebih awal.Pemeriksaan kesehatan rutin ini bahkan sangat dianjurkan jika memiliki anggota keluarga yang menderita skoliosis. Menurut penelitian, faktor genetik dapat meningkatkan risiko terjadinya skoliosis. 4. Menghindari risiko terjadinya cedera tulang belakang Cedera tulang belakang juga merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya skoliosis. Ini karena trauma atau benturan pada tulang belakang dapat merusak struktur tulang dan memengaruhi postur tubuh. Oleh sebab itu, dianjurkan untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas. Penting untuk mengetahui langkah pengobatan yang dapat dilakukan jika didiagnosis dengan kondisi.Ada dua metode pengobatan skoliosis yang dapat dilakukan, yaitu: - Penggunaan brace (penyangga) Pada penanganan skoliosis, dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan brace atau penyangga badan. Penyangga ini biasanya direkomendasikan untuk anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan atau bagi orang dewasa yang menderita skoliosis ringan. Penggunaan brace dapat mencegah pelengkungan tulang menjadi lebih parah. Penyangga badan ini terbuat dari bahan plastik yang bisa dipasang dengan nyaman di badan, sehingga tidak mengganggu aktivitas. Biasanya, dokter akan merekomendasikan penggunaan brace selama 13–16 jam sehari. - Operasi skoliosis Operasi dapat menjadi pilihan untuk pengobatan skoliosis pada orang dewasa atau kasus skoliosis yang parah. Operasi ini bertujuan untuk menstabilkan tulang, mengembalikan keseimbangan badan, dan menghilangkan tekanan pada saraf. Meski tidak ada cara mencegah skoliosis yang efektif, kondisi ini bisa disembuhkan dengan beberapa metode pengobatan di atas.Jika Anda memiliki gejala skoliosis atau masalah tulang belakang lainnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.